24 STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
A. STANDAR PELAYANAN UMUM
Terdapat dua standar pelayanan
Standar 1
: Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat Persyaratan standar : Bidan
memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap
segala halyang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan umum, gizi, KB,
kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari
kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan baik
Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan Persyaratan
standar : Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan, yaitu
registrasi. Semua ibu hamil diwilayah kerja, rincian yan yg diberikan kpd
setiap ibu hamil/bersalin/nifas dan BBL, semua kunjungan rumah dan penyuluhan
kpd masy. Disamping itu bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat
semua ibu hamil dan meninjau upaya masy yg berkaitan dg ibu dan BBL. Bidan
meninjau scr teratur cat tsb untukmenilai kinerja dan penyusunan rencana
kegiatan untuk meningkatkan pelayanannya
B. STANDAR PELAYANAN ANT ENATAL
Terdapat enam standar pelayanan
Standar 3 : Identifikasi Ibu hamil Persyaratan
standar : Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untukmemberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota
masyarakat agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini secara
teratur
Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Persyaratan standar : Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelyanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
menilai apakah perkembangan berlangung normal.
Bidan juga hrs mengenal resti/kelainan, khususnya
anemia, kurang gizi,hipertensi, PMS/infeksi HIV;memberikan pelayanan imunisasi,
nasehat dan penyuluhan kes serta tugas terkaitlainnya yg diberikan oleh
puskesman. Bidan harus mencatat data yang tepat pada setiapkunjungan Bila
ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
merujukuntuk tindakan selanjutnya
Standar 5 : Palpasi Abdomen Persyaratan standar :
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksamamelakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan, dan bilaumur kehamilan bertambahmemeriksa posisi,
bagian terendah janin dan masuknya kepalajanin ke dalam rongga panggul, untuk
mencari kelaianan serta melakukan rujukan tepat waktu
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Persyaratan standar : Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penganan
dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada
Kehamilan Persyaratan standar : Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan
tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia
lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknnya
Standar 8 : Persiapan Persalinan Pernyataan
standar : Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan
yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan
baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba
terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk
hal ini.
C. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN.
Terdapat
empat standar dalam standar pertolongan persalinan
Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I. Pernyataan
standar : Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian
memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan
klien, selama proses persalinan berlangsung.
Standar 10 : Persalinan Kala II Yang Aman.
Pernyataan standar : Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan
sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi
setempat.
Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan
Kala Tiga. Pernyataan standar : Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan
benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat
janin melalui episiotomi. Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat
tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi
dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.
D. STANDAR PELAYANAN NIFAS. Terdapat tiga standar
dalam standar pelayanan nifas
Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir. Pernyataan standar :
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan
spontanmencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan
atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani
hipotermia.
Standar 14 : Penanganan Pada Dua Jam Pertama
Setelah Persalinan. Pernyataan standar : Bidan melakukan pemantauan ibu dan
bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta
melakukan tindakan yang diperlukan. Di samping itu, bidan memberikan penjelasan
tentangan hal-hal mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk
memulai pemberian ASI.
Standar 15 : Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi Pada
Masa Nifas. Pernyataan standar : Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas
melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam
setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui
penanganan tali pusat yang benar; penemuanan dini penanganan atau rujukan
komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas; serta memberikan penjelasan
tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi,
perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB.
E. STANDAR PENANGANAN KEGAWATAN OBSTETRI DAN
NEONATAL
Di samping standar untuk pelayanan kebidanan dasar ( antenatal,
persalinan dan nifas), di sini ditambahkan beberapa standar penanganan
kegawatan obstetri-neonatal. Seperti telah dibahas sebelumnya, bidan diharapkan
mampu melakukan penanganan keadaan gawat darurat obstetric-neonatal tertentu
untuk penyelamatan jiwa ibu dan bayi. Di bawah ini dipilih sepuluh keadaan
gawat darurat obstetri-neonatal yang paling sering terjadi dan sering menjadi
penyebab utama kematian ibu/bayi baru lahir.
Standar 16 : Penanganan Perdarahan Dalam Kehamilan, Pada
Tri-mester III Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan
gejala perdarahan pada kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.
Standar 17 : Penanganan Kegawatan Pada Eklamsia.
Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsia
mengancam. Serta merujuk dan atau memberikan pertolongan pertama.
Standar 18 : Penanganan Kegawatan Pada Partus
Lama/Macet Pernyataan standar : Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala
partus lama/macet serta melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau
merujuknya.
Standar 19 : persalinan dg penggunaaan Vakum
Ekstraktor Pernyataan standar : Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi
vakum,melakukannya secara benar dalammemberikan pertolongan persalinan dengan
memastikan keamnannya bagi ibu dan janin
Standar 20 : Penanganan Retensio Plasenta
Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali retensio placenta dan memberikan
pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penangan perdarahan sesuai
dengan kebutuhan
Standar 21 : Penangan Perdarahan Postpartum
Primer Pernyataan standar : Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebuhan
dalam 24 pertama setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera
melakukan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan
Standar 2 2 : Penanganan Perdarahan Postpartum
Sekunder Pern yataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda
serta gejala perdarahan postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama
untuk penyelamatan jiwa ibu dan atau merujuknya
Standar 23 : Penanganan Sepsis Puerperalis
Pernyataan standar: Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis
puerperalis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya
Standar 24 : Penanganan Asfesia Neonatorum Pernyataan standar : Bidan maupun mengenali dengan tepat bayi baru lahir
dengan asfeksia, serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan
medis yang diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan.